Hutan mangrove memiliki peran penting dalam mencegah bencana alam di Indonesia. Menurut para ahli lingkungan, hutan mangrove merupakan penyangga alami yang dapat melindungi pesisir dari bencana seperti banjir, tanah longsor, dan tsunami.
Menurut Prof. Dr. Ir. Sigit Hardwinarto, M.Sc., seorang pakar lingkungan dari Institut Pertanian Bogor, “Hutan mangrove memiliki kemampuan untuk menyerap air laut dan mengurangi tingkat kerusakan akibat gelombang tsunami. Selain itu, akar mangrove juga dapat menahan tanah secara efektif, mengurangi risiko tanah longsor di daerah pesisir.”
Pentingnya hutan mangrove juga disampaikan oleh Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Dr. Ir. Nazir Foead, M.Sc. Menurut beliau, “Mangrove bukan hanya sebagai tempat berlindung bagi berbagai spesies laut, tetapi juga sebagai benteng alami yang dapat melindungi masyarakat pesisir dari bencana alam. Upaya pelestarian hutan mangrove harus terus didorong agar manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan.”
Di Indonesia sendiri, terdapat berbagai lokasi hutan mangrove yang perlu dilestarikan, seperti di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah, dan Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. Namun, kondisi hutan mangrove di Indonesia masih mengkhawatirkan akibat dari pembabatan dan konversi lahan untuk kepentingan pertanian dan industri.
Untuk itu, peran penting pemerintah, masyarakat, dan para pemangku kepentingan lainnya sangat dibutuhkan dalam menjaga kelestarian hutan mangrove. Melalui upaya konservasi dan rehabilitasi hutan mangrove, diharapkan dapat mengurangi risiko bencana alam di Indonesia, serta menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir.
Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya hutan mangrove sebagai penyangga alami dalam mencegah bencana alam perlu terus ditingkatkan. Sebagai negara kepulauan yang rentan terhadap bencana alam, Indonesia harus bersatu dalam menjaga kelestarian hutan mangrove demi kesejahteraan dan keselamatan bersama.