Hutan mangrove memegang peran yang sangat penting dalam mengatasi perubahan iklim. Menurut para ahli lingkungan, hutan mangrove dapat menjadi solusi yang efektif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menanggulangi dampak perubahan iklim.
Menurut Prof. Dr. Emil Salim, seorang pakar lingkungan, “Peran hutan mangrove dalam mengatasi perubahan iklim sangat besar. Mangrove mampu menyerap karbon dioksida lebih banyak daripada hutan-hutan tropis lainnya. Selain itu, mangrove juga berperan sebagai penyangga alami yang dapat melindungi pantai dari abrasi dan banjir.”
Tidak hanya itu, hutan mangrove juga berperan dalam menjaga keanekaragaman hayati di ekosistem pesisir. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia memiliki sekitar 3,4 juta hektar hutan mangrove yang tersebar di berbagai wilayah. Namun, sayangnya hutan mangrove ini terus mengalami degradasi akibat eksploitasi yang tidak terkendali.
Oleh karena itu, diperlukan kerjasama semua pihak untuk menjaga dan mengelola hutan mangrove dengan baik. Masyarakat, pemerintah, dan lembaga swadaya masyarakat harus bekerja sama dalam upaya konservasi hutan mangrove. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan reboisasi hutan mangrove yang telah rusak.
Menurut Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc., Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, “Hutan mangrove memiliki potensi besar dalam mengatasi perubahan iklim. Dengan menjaga kelestarian hutan mangrove, kita juga turut berkontribusi dalam upaya global untuk mengurangi dampak perubahan iklim.”
Dengan demikian, peran hutan mangrove dalam mengatasi perubahan iklim tidak bisa dianggap remeh. Diperlukan kesadaran dan tindakan nyata dari semua pihak untuk menjaga kelestarian hutan mangrove demi keseimbangan ekosistem dan kelangsungan hidup manusia. Semoga dengan upaya yang terus dilakukan, hutan mangrove dapat terus berperan sebagai penyeimbang lingkungan dan pencegah perubahan iklim di masa depan.