Hutan Mangrove: Penyaring Polusi dan Penopang Kehidupan di Pesisir Indonesia
Hutan mangrove, atau sering juga disebut sebagai hutan bakau, merupakan ekosistem yang sangat penting bagi kehidupan di pesisir Indonesia. Hutan mangrove berperan sebagai penyaring polusi serta penopang kehidupan bagi berbagai jenis makhluk hidup, baik di darat maupun di laut.
Menurut Dr. Ir. Arifandi, seorang pakar lingkungan hidup dari Universitas Indonesia, hutan mangrove memiliki kemampuan alami dalam menyaring polusi yang berasal dari berbagai sumber, seperti limbah industri dan domestik. “Hutan mangrove mampu menyerap zat-zat berbahaya dan memperbaiki kualitas air di sekitarnya,” ujarnya.
Selain itu, hutan mangrove juga berperan sebagai penopang kehidupan bagi berbagai jenis flora dan fauna. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, hutan mangrove di Indonesia merupakan habitat bagi puluhan spesies burung, ikan, dan mamalia, termasuk spesies langka seperti harimau sumatera dan kera ekor panjang.
Namun, sayangnya, hutan mangrove di Indonesia mengalami degradasi yang cukup serius akibat berbagai faktor, mulai dari illegal logging hingga konversi lahan untuk pembangunan infrastruktur. Menurut Laporan Status Hutan Mangrove di Indonesia tahun 2020, luas hutan mangrove di Indonesia mengalami penurunan sebesar 20% dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Untuk itu, peran serta semua pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga dunia usaha, sangat diperlukan dalam menjaga keberlangsungan hutan mangrove di Indonesia. “Hutan mangrove bukan hanya milik kita, tapi juga milik generasi mendatang. Kita harus berkomitmen untuk melindungi dan mempertahankan ekosistem yang sangat berharga ini,” tutup Dr. Arifandi.
Dengan menyadari pentingnya hutan mangrove sebagai penyaring polusi dan penopang kehidupan di pesisir Indonesia, diharapkan kesadaran akan perlindungan dan pelestariannya semakin meningkat. Semoga keberadaan hutan mangrove tetap lestari demi keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan kehidupan di bumi Indonesia.