Mengapa hutan mangrove harus dianggap sebagai aset berharga? Hutan mangrove adalah salah satu ekosistem yang paling penting di dunia. Namun, sayangnya hutan mangrove seringkali diabaikan dan dianggap sebagai lahan yang tidak berguna. Padahal, hutan mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan kehidupan manusia.
Salah satu alasan mengapa hutan mangrove harus dianggap sebagai aset berharga adalah karena keberadaannya dapat melindungi pantai dari abrasi dan banjir. Menurut Prof. Dr. Ir. Suharjono, M.Sc., seorang pakar lingkungan dari Universitas Gadjah Mada, hutan mangrove mampu meredam gelombang laut sehingga dapat mengurangi risiko abrasi pantai. Selain itu, akar-akar mangrove juga mampu menyerap air hujan yang berlebihan sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.
Selain itu, hutan mangrove juga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Menurut Dr. Ir. Yayat Dhahiyat, M.Si., seorang ahli ekologi dari Institut Teknologi Bandung, hutan mangrove merupakan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna yang unik. “Hutan mangrove menjadi tempat tinggal bagi berbagai spesies ikan, burung, dan binatang lainnya. Kehadiran hutan mangrove sangat penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem di sekitarnya,” ujarnya.
Selain itu, hutan mangrove juga memiliki potensi ekonomi yang besar. Menurut Dr. Ir. Bambang Suprayitno, M.Sc., seorang pakar kehutanan dari Universitas Indonesia, hutan mangrove dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya alam yang berkelanjutan. “Hutan mangrove dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar, seperti melalui budidaya kepiting dan udang di tambak-tambak mangrove,” katanya.
Dengan mempertimbangkan semua manfaat tersebut, sudah seharusnya hutan mangrove dianggap sebagai aset berharga yang perlu dilestarikan. Sebagai masyarakat, kita perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga hutan mangrove agar dapat terus memberikan manfaat bagi lingkungan dan kehidupan kita. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Ir. Suharjono, M.Sc., “Hutan mangrove bukan hanya milik kita, tetapi juga milik generasi mendatang. Kita bertanggung jawab untuk melestarikannya.”