Dampak Negatif jika Hutan di Gunung Mulai Terkikis
Gunung merupakan salah satu ekosistem alami yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia dan hewan. Salah satu hal yang membuat gunung begitu berharga adalah keberadaan hutan di dalamnya. Namun, sayangnya, hutan di gunung sering kali terancam oleh berbagai faktor, termasuk aktivitas manusia. Dampak negatif jika hutan di gunung mulai terkikis sangatlah besar.
Menurut Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc., Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, “Hutan di gunung memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Jika hutan mulai terkikis, dampaknya akan sangat dirasakan oleh seluruh makhluk hidup di sekitarnya.”
Salah satu dampak negatif yang akan terjadi jika hutan di gunung mulai terkikis adalah terjadinya bencana alam. Menurut Dr. Arief Daryanto, seorang pakar lingkungan, “Hutan di gunung berperan sebagai penyerap air hujan dan mengurangi risiko banjir dan longsor. Jika hutan mulai terkikis, risiko bencana alam akan semakin tinggi.”
Selain itu, terkikisnya hutan di gunung juga akan berdampak pada hilangnya habitat bagi berbagai jenis satwa liar. Prof. Dr. Tony Whitten, seorang ahli biologi konservasi, mengatakan, “Hutan di gunung menjadi tempat tinggal bagi banyak spesies hewan langka. Jika hutan terus terkikis, kemungkinan besar beberapa spesies tersebut akan punah.”
Tidak hanya itu, terkikisnya hutan di gunung juga akan berdampak pada hilangnya keanekaragaman hayati. Menurut Prof. Dr. Mark Swilling, seorang pakar keanekaragaman hayati, “Hutan di gunung menyimpan berbagai jenis tanaman dan mikroorganisme yang belum teridentifikasi. Jika hutan terus terkikis, keanekaragaman hayati di daerah tersebut akan semakin berkurang.”
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kelestarian hutan di gunung. Dengan menjaga hutan, kita juga turut menjaga keberlangsungan hidup manusia dan hewan di sekitarnya. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Emil Salim, seorang tokoh lingkungan, “Hutan adalah paru-paru dunia. Jika hutan di gunung terkikis, maka kita juga sedang merusak paru-paru dunia tersebut.” Semoga kesadaran akan pentingnya menjaga hutan di gunung dapat semakin meningkat di kalangan masyarakat.