Keberadaan hutan mangrove memegang peranan penting dalam pelestarian lingkungan. Hutan mangrove dikenal sebagai pilar utama dalam menjaga keseimbangan ekosistem di wilayah pesisir. Menurut Dr. Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, keberadaan hutan mangrove memiliki manfaat yang sangat besar bagi keberlangsungan lingkungan hidup.
Hutan mangrove berperan sebagai penyerap karbon yang efektif, serta sebagai habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Daniel Murdiyarso, seorang ahli lingkungan dari Center for International Forestry Research (CIFOR), hutan mangrove mampu menyimpan karbon hingga lima kali lebih banyak dibandingkan hutan hujan tropis.
Namun, sayangnya keberadaan hutan mangrove kini semakin terancam akibat ulah manusia. Pembabatan hutan mangrove untuk dijadikan lahan budidaya tambak dan konstruksi pemukiman telah menyebabkan penurunan luas hutan mangrove secara signifikan. Hal ini mengkhawatirkan, mengingat pentingnya peran hutan mangrove dalam menjaga ekosistem pesisir.
Menurut Prof. Rudi Fakhri, seorang ahli ekologi pesisir dari Universitas Indonesia, keberadaan hutan mangrove juga berdampak positif dalam mitigasi bencana alam. “Hutan mangrove mampu menyerap energi gelombang dan angin saat terjadi badai atau tsunami, sehingga dapat melindungi wilayah pesisir dari kerusakan yang lebih parah,” ujarnya.
Untuk itu, perlu adanya langkah konkret dalam pelestarian keberadaan hutan mangrove. Melalui upaya reboisasi dan penegakan hukum yang ketat terhadap illegal logging hutan mangrove, diharapkan dapat mempertahankan keberlangsungan hutan mangrove dan manfaatnya bagi lingkungan hidup. Dengan demikian, keberadaan hutan mangrove akan tetap menjadi pilar utama dalam menjaga kelestarian lingkungan.