Hutan Mangrove: Penyelamat Pantai dari Erosi dan Tsunami
Hutan mangrove memang menjadi penyelamat pantai dari erosi dan tsunami. Tanaman ini memiliki akar yang kuat yang mampu menahan tanah dan gelombang air laut. Selain itu, hutan mangrove juga berfungsi sebagai tempat tinggal bagi berbagai jenis flora dan fauna laut.
Menurut Prof. Dr. Ir. M. Ridho Bayuaji, seorang ahli ekologi pantai dari Institut Pertanian Bogor (IPB), hutan mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kelestarian pantai. “Hutan mangrove mampu meredam gelombang tsunami dan mengurangi dampak erosi pantai. Tanaman ini benar-benar menjadi penyelamat bagi lingkungan pantai,” ujarnya.
Selain itu, Dr. Ir. Putri Lestari, seorang peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI juga menambahkan bahwa hutan mangrove memiliki kemampuan untuk menyerap karbon dioksida yang berkontribusi dalam mengurangi pemanasan global. “Hutan mangrove tidak hanya menyelamatkan pantai dari erosi dan tsunami, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan lingkungan global,” tuturnya.
Namun sayangnya, hutan mangrove di Indonesia masih terus mengalami degradasi akibat dari illegal logging dan konversi lahan. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas hutan mangrove di Indonesia mengalami penurunan sebesar 40% dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.
“Kita perlu melakukan upaya perlindungan dan rehabilitasi hutan mangrove agar fungsi-fungsi pentingnya tetap terjaga,” ujar Dr. Ir. Bambang Susantono, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.
Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya hutan mangrove sebagai penyelamat pantai dari erosi dan tsunami perlu terus ditingkatkan. Melalui kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan para ahli lingkungan, diharapkan hutan mangrove dapat terus dilestarikan untuk keberlangsungan lingkungan pantai yang lebih baik.