Hutan mangrove, atau sering disebut sebagai hutan bakau, merupakan ekosistem yang sangat penting bagi lingkungan pantai. Tumbuhan ini memiliki akar yang kuat dan mampu menahan erosi tanah serta gelombang laut. Tidak heran jika hutan mangrove dianggap sebagai penyelamat pantai dari abrasi dan banjir.
Menurut Dr. Ir. Susi Pudjiastuti, M.Sc., Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, “Hutan mangrove memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga kesuburan tanah di sekitar pantai serta melindungi masyarakat dari bencana abrasi dan banjir. Oleh karena itu, perlindungan terhadap hutan mangrove harus menjadi prioritas bagi semua pihak.”
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli lingkungan, diketahui bahwa hutan mangrove mampu mengurangi kecepatan gelombang laut hingga 75 persen. Hal ini tentu sangat berdampak positif dalam mengurangi tingkat abrasi yang terjadi di pantai.
Namun, ironisnya, hutan mangrove seringkali menjadi korban dari aktivitas manusia seperti penebangan ilegal dan reklamasi pantai untuk pembangunan properti. Hal ini mengakibatkan rusaknya ekosistem hutan mangrove dan meningkatkan risiko abrasi serta banjir di sekitar pantai.
Untuk itu, peran serta semua pihak sangat diperlukan dalam menjaga kelestarian hutan mangrove. Menurut Prof. Dr. Ir. Emil Salim, Mantan Menteri Lingkungan Hidup Indonesia, “Kita semua harus bersatu tangan dalam melindungi hutan mangrove agar manfaatnya dapat terus dirasakan oleh generasi mendatang.”
Sebagai individu, kita juga dapat berkontribusi dengan cara ikut serta dalam kegiatan penanaman mangrove, atau mendukung kebijakan pemerintah yang mengutamakan pelestarian hutan mangrove. Dengan begitu, kita turut serta dalam upaya menyelamatkan pantai dari abrasi dan banjir, serta menjaga keberlanjutan lingkungan pantai untuk masa depan yang lebih baik.